Baca Juga
Ia seorang karyawan tingkat menengah.
Mempunyai seorang istri dan seorang anak laki-laki berumur 6 tahun.
Beliau tiap hari bekerja dengan rajin.
Berangkat pagi dan tidak jarang dia harus pulang larut malam..
Dalam pikirannya dia harus kerja keras mencari uang sebanyak-banyaknya,
untuk anak istriku.
Suatu hari ketika beliau bisa pulang agak sore... anaknya menyambut gembira...
Disiapkan mainan dan didekati ayahnya sambil berkata...
Ayah.... temanin aku main ya.... sebentar saja...
Pak bagus berhenti sebentar... menoleh ke anaknya..
tapi mengingat pekerjaan yang ia bawa pulang untuk diselesaikan malam ini juga
Maka katanya... nak, ayah sibuk... ayah harus kerja untuk biaya kamu dan mamamu
Kamu main sama bibi ya....
Begitu pula ketika anaknya minta diajarin PR, minta disuapiin, dimandiin..
Saya rasa itu adalah kerjaan mamanya atau harusnya pembantuku....
Tugasku adalah mencari uang.....
Suatu hari sang anak bertanya kepada mamanya.
Mama, kenapa Ayah tidak pernah mau menemani aku belajar dan bermain sih?..
Jawab mamanya : Anakku, waktu ayah mahal..., ayah harus bekerja untuk bisa membiayai hidup kita!!
Sang anak bertanya lagi : Emang berapa ayah dibayar berapa satu jamnya?
Jawab mama: 100 RIbu...
Sang anak diam dan coba memahami.
Dia tidak berani mengganggu ayahnya.
Secara diam-diam ia menghitung,
Uang sakunya satu hari 5ribu, Tabungannya ada 25 ribu,
Jadi tinggal 5 hari lagi aku perlu mengumpulkan uang...
Hingga tiba waktunya.
Kebetulan ayahnya pulang sore.
Didekatinya ayahnya pelan-pelan.
Dia tidak mau ayahnya marah..
Tapi sebelum dia berkata, ayahnya sudah menegur agak keras.
Ah... kamu ini sudah dibilangin.. sana main dibelakang...
Sang anak terkaget dan diam.... tapi tidak beranjak dari situ...
Ditunggunya hingga ada waktu bicara.
Sang ayah semakin asik dengan pekerjaannya....
Akhirnya anak itu tertidur.
Saat ayahnya menoleh, beliau melihat anaknya tertidur dengan beberapa uang lima ribuan ditangan.
Segera dibangunkanya anaknya dan dimarahi anaknya,
Beliau pikir anaknya sudah mulai berani mencuri.
Sambil ketakutan dan berlinang air mata... sang anak menjawab.
Ayah... ini uang jajanku selama 5 hari dan uang tabunganku...
Kata mama waktu ayah mahal, satu jam 100 ribu.
Saya hanya bisa mengumpulkan 50ribu..
Aku mau beli waktu ayah setenngah jam saja untuk menemaniku..........
Sang ayah terkejut dan baru tersadar.....
Dipeluknya anaknya sambil menangis....
Dan mulai hari itu.. beliau selalu menyempatkan waktu untuk anaknya barang setengah jam...