Macam-Macam Amalan Ketika Turun Hujan

Baca Juga

Macam-Macam Amalan Ketika Turun Hujan

Mari kita sama-sama menyimak penjelasan berikut ini semoga kita dapat mengambil hikmah dan mengamalkannya dikehidupan kita sahari-hari, berikut penjelasannya :

Nikmat terbesar dan salah satu kebesaran Allah Swt terhadap dunia adalah dengan diturunkannya Hujan. Dalam firman-Nya Allah SWT mengatakan : 

وَمِنْ آيَاتِهِ أَنَّكَ تَرَى الأرْضَ خَاشِعَةً فَإِذَا أَنْزَلْنَا عَلَيْهَا الْمَاءَ اهْتَزَّتْ وَرَبَتْ إِنَّ الَّذِي أَحْيَاهَا لَمُحْيِي الْمَوْتَى إِنَّهُ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

“Dan di antara tanda-tanda-Nya (ialah) bahwa kau lihat bumi kering dan gersang, maka apabila Kami turunkan air di atasnya, niscaya ia bergerak dan subur. Sesungguhnya Tuhan Yang menghidupkannya, Pastilah dapat menghidupkan yang mati. Sesungguhnya Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS. Fushshilat [41]: 39)

اللَّهُ الَّذِي يُرْسِلُ الرِّيَاحَ فَتُثِيرُ سَحَابًا فَيَبْسُطُهُ فِي السَّمَاءِ كَيْفَ يَشَاءُ وَيَجْعَلُهُ كِسَفًا فَتَرَى الْوَدْقَ يَخْرُجُ مِنْ خِلَالِهِ ۖ فَإِذَا أَصَابَ بِهِ مَنْ يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ إِذَا هُمْ يَسْتَبْشِرُونَ

“ Allah, Dialah yang mengirim angin, lalu angin itu menggerakkan awan dan Allah membentangkannya di langit menurut yang dikehendaki-Nya, dan menjadikannya bergumpal-gumpal; lalu kamu lihat hujan keluar dari celah-celahnya, maka apabila hujan itu turun mengenai hamba-hamba-Nya yang dikehendaki-Nya, tiba-tiba mereka menjadi gembira ” (QS. Ar-Rum [30]:48)

Disaat turun hujan maka ada yang merasa senang tapi ada pula yang merasa sebaliknya. Dengan alasan, dengan turunnya hujan maka akan menghalangi aktivitas keseharian mereka. Karena Hujan bisa terjadi kemacetan, bahkan karena hujan akan terjadi banjir di lingkungan kita.

Sungguh sangat disayangkan , jika seorang muslimlah yang mengucapkan itu semua sementara setiap orang sudah mengetahui bahwa hujan merupakan salah satu anugerah dan kenikmatan dari Allah Swt yang tak ternilai harganya. Namun, ketika hujan dirasa mengganggu aktivitasnya, timbullah kalimat-kalimat mencela atau mengeluhkan dari seorang muslim. 

Allah Swt berfirman:

مَا يَلْفِظُ مِنْ قَوْلٍ إِلَّا لَدَيْهِ رَقِيبٌ عَتِيدٌ

“Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.” (QS. Qaaf [50]: 18)

Hujan adalah ketetapan Allah sebagaimana adanya siang dan malam dan juga adanya angin serta petir. Dan kita tidak diperbolehkan mencelanya. 

Nabi SAW, “ : 

“ Manusia menyakiti Aku; dia mencaci maki masa (waktu), padahal Aku adalah pemilik dan pengatur masa, Aku-lah yang mengatur malam dan siang menjadi silih berganti.’ “ (HR. Bukhari dan Muslim). 

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda, 

“Janganlah kamu mencaci maki angin.” (HR. Tirmidzi)

Sahabatku, ada beberapa amalan yang bisa dilakukan kaitannya dengan turun hujan. Dan ini juga merupakan salah satu bentuk kesyukuran kita kepada Allah Swt. 

1. Berdoa apabila Allah memberi nikmat dengan diturunkannya hujan, dianjurkan bagi seorang muslim untuk membaca do’a :

اللَّهُمَّ صَيِّباً ناَفِعاً

“Ya Allah, turunkanlah hujan yang bermanfaat.”


Macam-Macam Amalan Ketika Turun Hujan
Macam-Macam Amalan Ketika Turun Hujan

2. Berdoa ketika hujan lebat. Nabi MUhammad SAW pernah meminta diturunkan hujan . lalu begitu hujan turun dengan lebatnya, Nabi Muhammad SAW kemudian berdo’a yang bunyinya :

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ


“Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turukanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR. Bukhari no. 1013 dan 1014).

Maka dari itu , disaat turun hujan lebat, dianjurkan untuk kita membaca do’a di atas jika ditakutkan akan menjadi musibah bagi umat manusia.

3. Ketika hujan diiringi dengan Guntur juga petir. Nabi Muhammad SAW ditanya tentang petir, lalu beliau menjawab,

مَلَكٌ مِنْ الْمَلَائِكَةِ مُوَكَّلٌ بِالسَّحَابِ مَعَهُ مخاريق مِنْ نَارٍ يَسُوقُ بِهَا السَّحَابَ حَيْثُ شَاءَ اللَّهُ


“Petir adalah malaikat yang diberi tugas mengurus awan dan bersamanya pengoyak dari api yang memindahkan awan sesuai dengan kehendak Allah.” 

berikut adalah doa ketika mendengar atau melihat petir. Dari ‘Ikrimah mengatakan bahwasanya Ibnu ‘Abbas RA tatkala mendengar suara petir, beliau berdoa :

سُبْحَانَ الَّذِي سَبَّحَتْ لَهُ


“ Subhanalladzi sabbahat lahu’ (Maha suci Allah yang petir bertasbih kepada-Nya) ”.

4. Setelah hujan redah ( Berhenti ). Rasulullah SAW bersabda :

« أَصْبَحَ مِنْ عِبَادِى مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ فَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِفَضْلِ اللَّهِ وَرَحْمَتِهِ. فَذَلِكَ مُؤْمِنٌ بِى وَكَافِرٌ بِالْكَوْكَبِ وَأَمَّا مَنْ قَالَ مُطِرْنَا بِنَوْءِ كَذَا وَكَذَا. فَذَلِكَ كَافِرٌ بِى مُؤْمِنٌ بِالْكَوْكَبِ »


“Pada pagi hari, di antara hambaKu ada yang beriman kepadaKu dan ada yang kafir. Siapa yang mengatakan ‘Muthirna bi fadhlillahi wa rohmatih’ (Kita diberi hujan karena karunia dan rahmat Allah), maka dialah yang beriman kepadaku dan kufur terhadap bintang-bintang. Sedangkan yang mengatakan ‘Muthirna binnau kadza wa kadza’ (Kami diberi hujan karena sebab bintang ini dan ini), maka dialah yang kufur kepadaku dan beriman pada bintang-bintang.” (HR. Muslim no. 240)

5. suatu kabar gembira agar memperbanyak doa. Karena ini termasuk waktu doa yang mudah terijabah. Terdapat hadits dari Sahl bin Sa’d, beliau berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda :

ثِنْتَانِ لا تُرَدَّانِ، أَوْ قَالَ: مَا تُرَدَّانِ، الدُّعَاءُ عِنْدَ النِّدَاءِ، وَعِنْدَ الْبَأْسِ، حِينَ يَلْتَحِمَ بَعْضُهُ بَعْضًا وَفِي رِوَايَة : ” وَتَحْتَ المَطَر ”


“Dua orang yang tidak ditolak do’anya adalah: (1) ketika adzan dan (2) ketika rapatnya barisan pada saat perang.” Dalam riwayat lain disebutkan, “Dan ketika hujan turun.” (HR. Abu Daud)

Semoga kita semua termasuk muslim yang selalu bersyukur dan selalu berprasangka baik kepada kebesaranAllah Swt. Dan mengenai terjadinya dampak hujan yang berupa banjir , bencana dan lain sebagainya  adalah tidak lain dan tidak bukan itu adalah akibat dari perbuatan kita sendiri (Manusia) agar menjadi peringatan untuk diri kita dan juga menumbuhkan sifat menolong dan peduli antar sesama. Itulah ciri orang-orang yang beriman dan semoga kita termasuk didalam kategori orang-orang tersebut. AAMMIINN……

“ Terimkasih semoga bermanfaat “