7 Fakta Gempa Bumi

Baca Juga

"Gempa bumi adalah peristiwa bergetarnya bumi akibat pelepasan energi di dalam bumi secara tiba-tiba yang ditandai dengan patahnya lapisan batuan pada kerak bumi. Akumulasi energi penyebab terjadinya gempabumi dihasilkan dari pergerakan lempeng-lempeng tektonik. Energi yang dihasilkan dipancarkan kesegala arah berupa gelombang gempa bumi sehingga efeknya dapat dirasakan sampai ke permukaan bumi". (http://www.bmkg.go.id/)
Gempa bumi adalah fenomena alam yang sangat kuat dan dapat mempengaruhi kehidupan manusia, mata pencaharian, dan barang berharga lainya. Kendati efek yang ditimbulkan dapat merugikan manusia, namun di satu sisi gempa bumi juga membantu pembentukan lanskap planet bumi. Kekuatan yang dihasilkan dari gempa bumi juga membentuk sebagian pegunungan terjal, lembah yang subur, dan bahkan menentukan kontur dari benua.


Gempa Bumi Terkuat Pernah Terjadi di Chili
Gempa paling kuat yang pernah tercatat terjadi di Chili pada tahun 1960. Gempa tersebut tercatat berkekuatan 9,5 SR dan gempa terkuat kedua terjadi di Alaska pada tahun 1964 dengan kekuatan gempa sebesar 9,2 SR

Biasanya Terjadi di Dekat Batas Lempeng
Gempa bumi terjadi di sepanjang perbatasan tektonik. Bumi kita ini memliki tujuh lempengan besar. Lempeng ini tidak terpaku, mereka saling bertabrakan dan menjauh atau bergeser melewati satu sama lain di sepanjang jalurnya. Mereka juga tidak selalu bergerak secara perlahan - ketika tekanan terbentuk di dalam lempeng dari waktu ke waktu, hingga dengan seketika mereka bergerak dengan jarak yang signifikan dan terjadi lah gempa bumi.
 
Berasal Dari Kedalaman yang Berbeda
Walaupun mungkin dampak yang di rasakan cukup kuat di permukaan bumi, gempa bumi tidak benar-benar berasal dari permukaan itu sendiri, gempa bermula dari bawah. Gempa bumi yang berbeda terjadi pada berbagai kedalaman. Sebagian berada tepat di bawah permukaan, dan sebagian lainya berada di dalam kedalaman hingga 800 km (500mil) di bawah permukaan. Kendati demikian, mayoritas gempa bumi yang terjadi berasal dari lokasi yang kurang dari 80 km (50mil) dari permukaan.

Tidak Dapat Diprediksi
Tidak seperti hal nya cuaca, gempa bumi tidak dapat diprediksi dan terjadi tanpa adanya tanda/peringatan. Gempa bisa terjadi di setiap musim, apapun itu dan bisa terjai setiap saat di sepanjang hari. Namun, dengan cara menganalisis data statistik, para ilmuwan dapat memberikan jarak dan rentang umum kemungkinan akan terjadi nya gempa di daerah-daerah rawan gempa. Misalnya, ilmuwan dapat mengandaikan bahwa ada kemungkinan dari 70% akan terjadi gempa di sepanjang garis patahan tertentu dalam 50 tahun kedepan.

Bisa Mematikan
Gempa bumi memiliki potensi untuk mengklaim jumlah tak terduga dari kehidupan. Gempa bumi paling mematikan yang tercatat dalam sejarah adalah gempa yang melanda China pada tahun 1556 yang menewaskan lebih dari 800.000 jiwa dan pada tahun 1976 gempa bumi juga menewaskan lebih dari 250.000 jiwa. Kebanyakan orang yang meninggal di karenakan tertimpa reruntuhan bangunan.

Berpotensi Tsunami
90% tsunami disebabkan oleh pergerakan lempeng di dalam perut bumi yang letaknya berada di dalam wilayah lautan. Tsunami terbentuk dikarenakan oleh gempa yang terjadi di dalam perut bumi dimana lempeng tersebut berada di bawah laut yang akan mengakibatkan munculnya tekanan ke arah vertical sehingga dasar lautan akan naik dan turun dalam rentang waktu yang singkat. Hal ini kemudian akan memicu ketidakseimbangan pada air lautan yang kemudian terdorong menjadi gelombang besar yang bergerak mencapai wilayah daratan.Gelombang tsunami ini merambat dengan kecepatan mencapai 500 sampai 1000 km/jam di lautan. Dan saat mencapai bibir pantai, kecepatannya berkurang menjadi 50 sampai 30 km/jam. Meski berkurang pesat, namun kecepatan tersebut sudah bisa menyebabkan kerusakan dan hilangnya nyawa.

Tidak Semua Gempa Berbahaya
The US Geological Survey memperkirakan bahwa ada 500.000 gempa bumi di dunia setiap tahunnya. Namun, kebanyakan gempa tersebut berskala kecil dan lemah. Kemungkinan hanya sekitar seperlima dari gempa tersebut yang terasa oleh kita.