Baca Juga
Bagi para pembelajar bahasa inggris seringkali terjebak pada penggunaan kata yang salah dalam bahasa Inggris, mungkin maksudnya ingin keliatan "jago" atau "hebat" namun ternyata lebih banyak yg terjebak dalam "bahasa inggris dengan cita rasa lokal".
Berikut ini adalah beberapa Kesalahan Penggunaan kata, pengucapan kata dan penyusunan kalimat yang sering dialami oleh pembelajar bahasa Inggris :
1. Penggunaan Actually.
Actually berati sebenarnya, kenyataannya. Yang paling umum adalah cara pengucapannya yg diucapkan mirip dengan pengucapan sebenarnya. Seharusnya pengucapannya adalah ACT-tua-lly, dengan tekanan suara di "ACT". Tapi lebih sering diucapkan dengan act-tu-ally, dengan penekanan suara pada "ALL" yg mengakibatkan masih terasa kental aksen local khususnya aksen jawa.
2. Penggunaan Exactly
Exactly Bermakna ‘Tepat, atau dengan tepat, atau tepat sekali. Tapi sering menjadi rancu dengan makna "sebenarnya , atau Pastinya".
Contoh 1 :
A : Where do you come from ?
B : Jakarta.
A: Exactly? maksudnya, tepatnya? (salah) seharusnya “which part of Jakarta?”
Contoh2:
A: when will you go home?
B: Next week.
A: Exactly? (Salah)- Seharusnya “when is it exactly?”
Contoh3:
Exactly, I don’t want to talk you. (Salah) - maknanya dikacaukan dengan actually.
3. Penggunaan kata pengulangan.
Dalam bahasa Indonesia sering terjadi pengulangan kata ketika emosi terlibat, biasanya ketika seseorang merasa semangat akan sesuatu.
Contoh: ‘Masuk, masuk, masuk’ tidak bisa diterjemahkan ‘get in, get in,get in’
Atau bahkan ‘enter,enter,enter’
‘gimana,gimana’?’
Tidak bisa diterjemahkan ‘how,how?”
‘Dengar,dengar’
tidak bisa diterjemahkan dengan ‘listen,listen’
Dalam bahasa Indonesia sering terjadi pengulangan kata ketika emosi terlibat, biasanya ketika seseorang merasa semangat akan sesuatu.
Contoh: ‘Masuk, masuk, masuk’ tidak bisa diterjemahkan ‘get in, get in,get in’
Atau bahkan ‘enter,enter,enter’
‘gimana,gimana’?’
Tidak bisa diterjemahkan ‘how,how?”
‘Dengar,dengar’
tidak bisa diterjemahkan dengan ‘listen,listen’
** Akan tetapi khusus untuk pengucapan ‘no,no,no’ dan ‘wait,wait,wait’ juga sering terjadi.
4 . Pengisian jeda berbicara.
Hal ini sangat sering terjad pada pembicara yang belum lancar dan sering mengalami jeda atau diam sesaat karena memikirkan apa yang harus dikatakan selanjutnya atau sedang mencoba ‘mengakses’ bank data vocabulary.
Hindari mengucapkan ‘what’ atau ‘what ya’ ketika mengisi masa jeda, anda bisa katakan ‘errr...how should I say it’ kemudian lanjutkan mengungkapkan ide selanjutnya.
5. Penerjemahan langsung
Setiap pembelajar awal sepertinya mengalami fase ini dalam tahap belajar berbicara bahasa Inggris, oleh karena itu perlu diketahui bahwa bahasa Inggris tidak sama dengan bahasa Indonesia, baik dari segi tata bahasa, budaya,maupun penggunaan katanya.
6. Memanjangkan pengucapan suku kata tertentu.
Ada kecenderungan dalam bahasa Indonesia atau beberapa bahasa lokal, dalam bahasanya Jawa khususnya untuk memanjangkan suara atau suku kata dalam sebuah kata untuk memberikan kesan ‘sangat’.
Hal ini sangat sering terjad pada pembicara yang belum lancar dan sering mengalami jeda atau diam sesaat karena memikirkan apa yang harus dikatakan selanjutnya atau sedang mencoba ‘mengakses’ bank data vocabulary.
Hindari mengucapkan ‘what’ atau ‘what ya’ ketika mengisi masa jeda, anda bisa katakan ‘errr...how should I say it’ kemudian lanjutkan mengungkapkan ide selanjutnya.
5. Penerjemahan langsung
Setiap pembelajar awal sepertinya mengalami fase ini dalam tahap belajar berbicara bahasa Inggris, oleh karena itu perlu diketahui bahwa bahasa Inggris tidak sama dengan bahasa Indonesia, baik dari segi tata bahasa, budaya,maupun penggunaan katanya.
6. Memanjangkan pengucapan suku kata tertentu.
Ada kecenderungan dalam bahasa Indonesia atau beberapa bahasa lokal, dalam bahasanya Jawa khususnya untuk memanjangkan suara atau suku kata dalam sebuah kata untuk memberikan kesan ‘sangat’.
Kita sering sekali mendengar pola pengucapan “panjaaaang banget” untuk memberikan kesan benar-benar panjang, atau “bukunya tebaaal”.
Hal-hal yang bersifat kebiasaan seperti ini, seringkali terbawa pada penggunaan bahasa Inggris, padahal bahasa Inggris memiliki aturan sendiri dalam pola pengucapan, tekanan dan intonasi. Sederhananya, jangan memakai logat bahasa Indonesia atau bahasa lokal saat berbicara dalam Bahasa Inggris.
Anda bisa mengganti kebiasaan:
Anda bisa mengganti kebiasaan:
‘’Oh, I’m tiiiired... dengan "I’m So tired"
“It’s looooooong.. dengan “it’s so long” dsb.
** Artikel dikutip dari: Buku SILY TALKIE by Mr. Puthut S.A
==================================================================
Belajar bahasa inggris itu mudah, ada banyak metode pembelajaran jitu yang memungkinkan Anda bisa menguasai bahasa Inggris dalam waktu singkat. Salah satunya, anda bisa belajar di SINI.
“It’s looooooong.. dengan “it’s so long” dsb.
** Artikel dikutip dari: Buku SILY TALKIE by Mr. Puthut S.A
Belajar bahasa inggris itu mudah, ada banyak metode pembelajaran jitu yang memungkinkan Anda bisa menguasai bahasa Inggris dalam waktu singkat. Salah satunya, anda bisa belajar di SINI.