Baca Juga
Bagikan
Konflik antara manusia dan si raja hutan, harimau, kembali terjadi. Kali ini di Jambi.
Seorang petugas rumah sakit, Amir, mengatakan harimau Sumatera yang langka memakan seorang pekerja perkebunan bernama Ketani. Sisa jasadnya ditemukan di selatan wilayah itu.
Berdasarkan pengakuan rekan Ketani, pria berusia 52 tahun itu memergoki seekor harimau sedang mengintai mereka, Kamis 3 Februari 2011. Saat itu, mereka sedang berada di dekat pondok.
"Ia berteriak kepada rekan-rekannya untuk secepatnya lari dan menyelamatkan diri," kata Amir, seperti diberitakan AAP, Sabtu 5 Februari 2011.
Namun, nahas, saat sedang berlari, Ketani terjatuh. Binatang buas itu langsung menyerangnya.
Ini bukan kasus pertama yang terjadi. Apalagi, Indonesia adalah rumah bagi sekitar 400 harimau Sumatera --yang terancam punah akibat deforestasi, perburuan, dan konflik dengan manusia.
Organisasi World Wildlife Fund (WWF) mengestimasi, jumlah spesies langka ini tinggal 400, turun drastis dari populasi mereka pada 1970-an.
Mengapa harimau menyerang manusia? Perusakan hutan adalah akar dari permasalahan tersebut. Harimau yang terganggu habitatnya mengalami krisis dan marah.
Akibatnya fatal, harimau lalu mulai menyerang manusia. Padahal, dalam keadaan normal, harimau Sumatera menjauhi manusia.
Kalaupun mereka membunuh manusia, harimau tidak akan menyentuh jasadnya. Insiden harimau memangsa manusia, adalah pertanda harimau mengalami depresi dan lapar.
Sumber : www.vivanews.com
Konflik antara manusia dan si raja hutan, harimau, kembali terjadi. Kali ini di Jambi.
Seorang petugas rumah sakit, Amir, mengatakan harimau Sumatera yang langka memakan seorang pekerja perkebunan bernama Ketani. Sisa jasadnya ditemukan di selatan wilayah itu.
Berdasarkan pengakuan rekan Ketani, pria berusia 52 tahun itu memergoki seekor harimau sedang mengintai mereka, Kamis 3 Februari 2011. Saat itu, mereka sedang berada di dekat pondok.
"Ia berteriak kepada rekan-rekannya untuk secepatnya lari dan menyelamatkan diri," kata Amir, seperti diberitakan AAP, Sabtu 5 Februari 2011.
Namun, nahas, saat sedang berlari, Ketani terjatuh. Binatang buas itu langsung menyerangnya.
Ini bukan kasus pertama yang terjadi. Apalagi, Indonesia adalah rumah bagi sekitar 400 harimau Sumatera --yang terancam punah akibat deforestasi, perburuan, dan konflik dengan manusia.
Organisasi World Wildlife Fund (WWF) mengestimasi, jumlah spesies langka ini tinggal 400, turun drastis dari populasi mereka pada 1970-an.
Mengapa harimau menyerang manusia? Perusakan hutan adalah akar dari permasalahan tersebut. Harimau yang terganggu habitatnya mengalami krisis dan marah.
Akibatnya fatal, harimau lalu mulai menyerang manusia. Padahal, dalam keadaan normal, harimau Sumatera menjauhi manusia.
Kalaupun mereka membunuh manusia, harimau tidak akan menyentuh jasadnya. Insiden harimau memangsa manusia, adalah pertanda harimau mengalami depresi dan lapar.
Sumber : www.vivanews.com