Baca Juga
PJ Blog | Forex adalah singkatan dari foreign exchange atau pertukaran mata uang asing. Dalam bahasa Indonesia, kata forex dikenal dengan istilah valas (valuta asing). Trading Forex merupakan perdagangan mata uang dari negara yang berbeda. Sebuah contoh dari perdagangan forex adalah membeli Euro (mata uang Eropa), sementara secara bersamaan menjual USD (mata uang Amerika), bisa disingkat EUR/USD.
Dalam bayangan orang awam, trading forex adalah kegiatan menukarkan uang di Money Changer, jual beli mata uang asing secara manual yang dilakukan melalui money changer. Padahal, trading forex berbeda dengan transaksi manual seperti di Money Changer. Umumnya, tujuan seseorang untuk membeli dan menjual uang di Money Changer adalah karena kebutuhan untuk menukarkan mata uang untuk bertransaksi di suatu negara.
Sedangkan trading forex dilakukan dilakukan secara online dengan tujuan mendapatkan keuntungan. Perlu dipahami, trading forex adalah aktivitas bisnis, investasi, bahkan bisa menjadi profesi. Trading Forex online dengan tujuan mendapatkan keuntungan seperti itu dilakukan dengan perantaraan broker forex.
Prinsip trading forex online pada dasarnya sama dengan jual beli uang di Money Changer. Keuntungan trading forex bisa didapatkan dari selisih harga beli dan harga jual. Misalnya, kita membeli Dolar AS sebanyak $100 pada saat nilai tukar Rupiah terhadap Dolar berada pada nilai Rp13,000. Rupiah yang kita keluarkan untuk mendapatkan $100 tersebut menjadi Rp1,300,000.
Pada kesempatan ini kita akan membahas bagaimana cara membaca serta menganalisa pergerakan forex. Analisa pergerakan forex yaitu memprediksi arah grafik selanjutnya berdasarkan pola grafik saat ini dan sebelumnya, dengan cara membaca grafik itu sendiri maupun menggunakan bantuan berupa tool dan indikator. Langsung saja ya sobat semua berikut ini :
1. Uptrend (Tren naik)
Sederetan Higher High (HH) dan Higher Low (HL). Atau dengan bahasa lain, adalah pergerakan harga yang berulang kali membentuk puncak dan lembah yang lebih tinggi dibanding sebelumnya.
2. Downtrend (Tren turun)
Sederetan Lower High (LH) dan Lower Low (LL). Atau, secara berulang membentuk puncak dan lembah yang lebih rendah dibanding sebelumnya.
3. Sideways (Konsolidasi)
Harga yang tidak membentuk sederetan HH, HL atau LH, LL. Atau harga yang secara berulang diperdagangkan dalam area yang sama.
Pattern atau pola dari analisis teknikal adalah kondisi (secara keseluruhan) yang menggambarkan situasi pasar dan menjelaskan tindakan yang telah diambil oleh trader. Secara visual, pola ini dapat dibaca dengan mudah pada grafik, bahkan memiliki sebutan khusus untuk pola-pola tertentu (seperti segitiga (triangle), double bottom, kleen dll.). Setelah pola tertentu terbentuk, trader menggunakan pembentukan pola (sinyal) tersebut untuk membuka atau menutup transaksi, atau untuk menyesuaikan ordernya.
Adapun jenis pattern atau pola adalah sebagai berikut :