Baca Juga
Cara meningkatkan Ibadah Melalui Pernikahan
Salah satu cara untuk pencapaian penyempurnaan ibadah kita kepada allah Swt adalah dengan menjalin suatu pernikahan yang di ridhoi olehnya, dan sebagai umat islam kita pun seharusnya tahu bahwa pernikahan merupakan salah satu cara yang tepat untuk menyempurnakan ibadah dan merupakan salah satu nikmat allah yang menjadi karunia bagi kita semua sebagai umat muslim yang patut kita syukuri dan adapun beberapa hal yang berkaitan atau bersangkutan dengan itu yang akan kita bahas kali ini adalah sebagai berikut :
1. Menikah menyempurnakan separuh dari agama kita
Mengapa demikian..,
Sebagai mana Sabda Rasulullah Saw yang mengatakan :
“… jika seseorang menikah, maka ia telah menyempurnakan separuh agamanya, dan, bertakwalah kepada allah Swt. Dalam memelihara separuh yang lainnya….”
Menurut sabda rasulullah di atas telah menjelaskan bahwa separuh agamamu telah tersempurnakan dengan jalanmu untuk menikah dan jagalah separuh lagi yang lainnya dengan bertakwa kepada allah Swt,
Menikah adalah ibadah dan secara substansi ibadah mengandung nilai kebaikan bagi orang orang di sekitarnya misalnya dapat menciptakan silaturrahim antara keluarga, dan dengan adanya itu maka akan terciptalah suasana yang harmonis lagi penuh dengan canda dan tawa di antaranya, senyum hangat dan candaan dalam suatu keluarga dapat menjadi obat jenuh obat stress atas aktifitas keseharian yang menumpuk dan bagi pasangan suami istri yang kreatif dan inisiatif untuk selalu membuat pasangannya selalu merasa senang akan jauh lebih awet dan langgeng dalam menjalani bahtera rumah tangganya karena dengan candaan dan gurauan itu hubungan mereka akan lebih dekat dan jauh dari kata jenuh atau bosan karena kitalah manusia yang tak pernah lepas dengan hal itu semua,
Namun ada beberapa hal yang perlu kita ketahui menyangkut hal candaan atau gurauan ini yakni bagaimana cara bercanda yang tepat atau bagaimana cara bercanda yang bernilai ibadah untuk pasangan yang suami istri dan adapun jawaban yang tepat untuk itu adalah bercanda yang sewajarnya saja atau bercanda dengan tidak menyinggung hati perasaan pasangan satu sama lain dan juga harus pintar pintar kapan momen atau waktu yang tepat untuk bercanda dikarenakan tidak semua waktu bisa di gunakan untuk bercanda dengan pasangan kita misalnya ketika istri atau suami kita sedang dalam keadaan sangat serius saat bekerja maka janganlah kita terlalu memaksakan diri untuk menyita waktunya hingga ia selesai dalam bekerja
2. Menjaga Martabat diri dengan adanya pernikahan
Rasulullah sallallahu alaihi wasallam bersabda :
“……Wahai para pemuda, siapa di antara kalian yang telah memiliki kemampuan ( menikah ) hendaklah ia menikah, karena menikah itu mampu menundukkan pandangan, dan menjaga farji ( kemaluanmu ) dan barang siapa yang belum mampu ( menikah ) hendaklah ia berpuasa karena puasa itu memberi kemampuan untuk menahan syahwat….”
Dari hadist tersebut diatas ada dua hal menarik yang patut kita ketahui yakni tentang menikah menundukkan pandangan mata dan menjaga kemaluan yang di mana keduanya merupakan tameng bagi orang orang yang telah menikah dari hal hal buruk dan membuat ibadah mereka semakin baik, mengapa tidak..?
Sudah kita ketahui bersama di zaman edan saat ini atau di era modern saat ini banyak hal hal menyimpang yang memiliki mudaratnya masing masing terutama gaya hidup kebarat baratan yang semakin marak kita lihat di setiap harinya di kehidupan ini, salah satu contohnya adalah gaya berpakaian yang tidak lagi sesuai dengan kultur kita sebagai umat islam atau sebagai orang Indonesia yang dominan warganya adalah muslim, hal ini sangatlah berdampak negative bagi kehidupan muslim di Negara kita ini terutama pengaruhnya terhadap generasi muda saat ini yang tidak lagi menutup auratnya melainkan justru mempertontonkannya yang dampaknya berikabat pada pemerkosaan, pelecehan seksual atau segala jenis semacamnya yang pada akhirnya berbuah petaka bagi mereka sendiri dan masih banyak lagi dampak negative lainnya yang dapat timbul di karenakan budaya yang semacam ini salah satunya adalah manusia tidak lagi memiliki harga diri dan menyampingkan harga dirinya terutama para wanita yang statusnya adalah seorang muslimah, dan dampak terberat yang bisa di timbulkan adalah murkahnya allah terhadap manusia manusia yang tidak lagi beradap dan kehilangan keyakinan serta kepercayaannya terhadap allah subhanahu wataala.
Maka dari itu, mengapa kita di anjurkan untuk segera menikah bagi yang telah mampu di karenakan kita selaku manusia memiliki yang namanya hawa nafsu yang terkadang berat untuk di kendalikan dan solusi terbaik yang allah berikan adalah dengan menjalankan suatu pernikahan demi kebaikan kita sendiri dan demi menjaga keutuhan ibadah kita serta kesempurnaan ibadah kita kepada allah Swt sebagai umat muslim yang taat.
3. Bersetubuh dengan istri bernilai ibadah ( shadaqah )
Muncul suatu pertanyaan tertang hubungan seperti apakan yang bernilai ibadah di sisi allah Swt,
Ada dua Sabda Rasulullah yang berhubungan dengan hal ini yakni :
“… barsetubuh dengan istri istri kalian termasuk Shadaqah….”
Dan yang ke dua
“…. Bagitu pula jika mereka bersetubuh dengan istri mereka ( di tempat yang halal ) mereka akan memperoleh pahala…”
Dari sabda tersebut di atas kita akan lebih jauh lagi menggali tentang hubungan atau cara berhubungan yang benar sesuai dengan panutan kita sebagai muslim seiring dengan berjalannya waktu dan semakin majunya era kehidupan modern yang membuat segala hal tentang berhubungan badan pun semakin bermacam gaya atau porsinya lalu.. dari semua gaya yang kita ketahui manakah yang di larang atau tidak di benarkan di dalam islam ?
Cara meningkatkan Ibadah Melalui Pernikahan |
Ulasannya adalah :
Sex anal atau di kenal dengan melakukan hubungan badan tidak pada tempatnya ( melalui anus atau lubang kotoran ) atau menyetubuhi istri di saat Haid ( berhalangan ) mengapa demikian ? karena banyak hal negative yang dapat terjadi dari hubungan yang semacam itu di antaranya adalah
1. Ketidak nyamanan dalam berhubungan sex serta rasa sakit yang berlebihan
2. Tidak adanya lubrikasi atau pelumas seperti kemaluan wanita pada dasarnya
3. Mudah terkena penyakit seksual yang menular
Ketidak nyamanan yang di maksud adalah adanya rasa sakit yang berlebihan di akibat karena anus tidak memiliki pelumas atau lubrikasi sehingga bisa menimbulkan rasa sakit yang berkepanjangan terutama pada saat istri sedang buang air besar dan berbeda dengan vagina yang memiliki atau memproduksi pelumas saat merasa terangsang yang memudahkan saat melakukan suatu hubungan sex tanpa rasa sakit yang berlebihan dan selain dari itu Anal sex yang kita kenal sebagai sex yang bukan pada tempatnya ini dapat mengakibatkan berbagai macam kerugian seperti penyakit kelamin, kanker dubur, hepatitis dan herpes,
Berhubungan dengan cara ini juga dapat mengakibatkan menularnya Virus dan bakteri bakteri tertentu misalnya penyakit Escherichia coli ( E. Coli ) yang di mana virus ini bisa berdampak pada jenis penyakit yang ringan dan juga parah seperti infeksi pada saluran kemih. Maka dari itu
Sebagai warga muslim yang baik dan taat, sudah seharusnyalah kita melakukan segalanya dengan benar dan sesuai dengan anjuran di dalam syariat dan agama kita demi dan untuk kebaikan kita dan masa depan anak anak kita kelak nanti apa lagi di zaman yang sekarang kita tahu sebagai zaman yang penuh dengan kenikmatan yang menyesatkan.
Maka bisa kita simpulkan bahwa berhubungan yang benar di dalam islam adalah dengan pada tempatnya atau sewajarnya dan mengikuti apa yang telah di tetapkan di dalam islam sehingga hubungan seksual tersebut dapat bernilai ibadah atau shadaqah di sisi allah Swt serta menjaga hal hal yang dapat berdampak buruk bagi kita sendiri,
Demikianlah penjelasan singkat diatas dan semoga ada manfaat yang dapat kita pelajari bersama agar supaya hubungan yang kita jalani berjalan dengan benar dan sesuai dengan ajaran Agama yang telah diajarkan kepada kita semua aammiinn..
" Terimakasih semoga bermanfaat "\