Baca Juga
Pada wanita yang sedang hamil muda, pasti sangat familier dengan istilah morning sickness. Istilah morning sickness ini sering digunakan untuk ibu hamil yang mengalami mual (terkadang disertai muntah) pada masa awal kehamilan. Rasa mual dan muntah ini, paling sering dirasakan pada pagi hari ketika bangun tidur. Kondisi yang terjadi ini akan berbeda pada setiap ibu hamil, ada yang menghilang dengan cepat, namun ada juga ibu hamil yang merasa mual sepanjang hari. Hal ini masih dianggap wajar, selama rasa mual dan muntah yang dialami ibu hamil masih terbilang wajar.
pic: emed.com.au |
Sayangnya, karena merasa bahwa rasa mual serta muntah adalah hal yang wajar terjadi pada ibu hamil, banyak yang tidak menyadari bahwa sebenarnya yang sedang dialaminya bukanlah morning sickness, melainkan hiperemesis gravidarum. Gejala awal hiperemesis gravidarum ini memanglah serupa dengan morning sickness, karena itulah banyak ibu hamil yang tidak menyadarinya, sehingga penanganannya pun terlambat dilakukan. Banyak ibu hamil yang baru ditangani secara profesional oleh dokter kandungan, ketika kondisinya sudah cukup parah. Padahal, jika ditangani lebih cepat efek dari kondisi ini akan dapat diminimalis.
Lalu, apa sih perbedaan dari morning sickness dan hiperemesis gravidarum? Berikut ini adalah beberapa penjelasannya.
- Morning sickness
Morning sickness sering juga disebut emesis gravidarum atau nausea gravidarum. Ibu hamil yang mengalami morning sickness ini biasanya akan merasa mual dan terkadang disertai muntah ketika pagi hari hingga siang hari (tergantung kondisi ibu hamil). Rasa mual ini disebabkan karena peningkatan hormon estrogen dan progesteron yang terjadi pada ibu hamil, dan menyebabkan proses pengosongan usus menjadi lebih lambat. Selain itu, rasa mual ini juga bisa dipicu oleh bau yang ada di sekitarnya (misalnya bau masakan tertentu). Namun, mual dan muntah ini akan berangsur membaik seiring dengan perkembangan usia janin, dan hilang ketika kandungan berusia 12 atau 16 minggu.
- Hiperemesis Gravidarum
Hiperemesis gravidarum ini memiliki gejala serupa dengan morning sickness, namun dalam kondisi yang lebih parah. Mual dan muntah yang dialami ibu hamil bahkan bisa mengganggu aktivitasnya, dan membuatnya kehilangan selera makan. Berbeda dengan morning sickness yang akan membaik setelah kandungan berusia belasan minggu, pada hiperemesis gravidarum ibu hamil bisa merasakan mual dan muntah berlebihan sepanjang masa kehamilan. Karena itulah, bagi ibu hamil yang mengalami kondisi ini harus segera melakukan konsultasi ke dokter kandungan, demi kesehatan dan keselamatan ibu dan janin dalam kandungan. (Yv)