Baca Juga
Penyakit AIDS merupakan bentuk gangguan kekebalan tubuh sekunder (imunodefisiensi) yang bersifat menular karena virus HIV-1. Penyakit ini ditandai oleh supresi yang mencolok pada imunitas yang dimediasi sel-T berbagai infeksi opurtunistik,neoplasma sekunder dan penyakit neurologi. AIDS merupakan penyakit yang relative baru dikenal oleh para ahlinya. Bahaya penyakit ini seperti banyak di muat di media massa, sangat besar. Penderita penyakit ini kebanyakan berakhir dengan kematian sebelum dokter sanggup mengatasinya. Belakangan penyakit mematika n itu sangat tinggi akibat penyebarannya,. Sementara sarana penularan AIDS belum banyak diketahui secara jelas. Mengetahui cara penularan ini sebenarnya menjadi penting dan berpengaruh besar bagi pencegahannya, selama pengobatan dan imunisasi secara medis belum mampu memberi jawaban atas bahaya penyakit itu terhadap manusia. Dengan menghindari cara penularan sejauh mungkin, penyakit AIDS diharapkan mampu dibendung. Penularan AIDS pada umumnya melalui hubungan seksual. Penderita AIDS, banyak terdapat pada laki-laki homoseks dan belum pernah ditemukan di kalangan perempuan lesbian. Biasanya tanda dan ciri-ciri orang terkena AIDS baru akan terlihat 5-10 tahun setelah ia tertular virus mematikan ini.
Pada penyakit AIDS akan terjadi peningkatan laju metabolism akibat demam, infeksi, kanker dan/atau reaksi yang ditimbulkan oleh obat-obat yang diberikan. Sementara itu, gangguan penyerapan nutrient akan menjadi sekunder karena infeksi usus, pemakaian obat, kadar albumin yang rendah, kanker saluran cerna dan enteropati AIDS . Semua ini bila tidak ditangani akan dengan cepat menimbulkan malnutrisi, pelisutan otot dan penurunan kualitas hidup. Ciri-ciri orang terkena AIDS ini ditandai dengan keadaan mudah lelah , luka-luka pada mulut dan kerongkongan, depresi, kecemasan, mual, dan muntah, gangguan menelan, gangguan indra pengecap serta sesak napas menambah buruk asupan nutrient. Asupan nutrosi yang tidak akurat khsusunya protein dan kalori akan menurunkan berat badan pasien AIDS dengan cepat.
Untuk mencegah semua kejadian diatas, upaya berikut ini harus dilaksanakan :
Penilaian status gizi yang lengkap setelah diagnosis penyakit AIDS ditegakkan
Pengkajian terhadap pengetahuan mengenai keamanan makanan.
Pengkajian terhadap kebiasaan diet, termasuk penggunaan terapi diet alternative dan/ atau suplemen nutrisi.
Pemantauan berat badan yang ketat. Intervensi gizi harus segera dilaksanakan jika terjadi penurunan berat badan
Terapi nutrisi untuk anemia gizi (khususnya defisiensi folat dan vitamin B12) harus sering dilakukan pada pasien-pasien HIV positif yang asimptomatik.
Jika terdapat anemia, atasi defisiensi folat dengan pemberian 400 mcg tablet asam folat/hari dan atasi defisiensi vitamin B12 dengan 100 mcg B12 yang disuntikkan IM/bulan.
Terapi suplementasi nutrient dimulai dengan pemberian multivitamin/mineral setiap hari dengan takaran yang menyamai 100% AKG, yaitu 30 mg beta-karoten dan 250-500 mg vitamin C.
Suplementasi dengan produk enternal yang “memodulasi kekebalan”
Ciri-ciri orang terkena AIDS pada orang dewasa adalah :
Kehilangan 10% dari berat badan lebih dari satu bulan tanpa penyebab
Diare lebih dari satu bulan
Demam yang berlangsung selama lebih dari satu bulan baik konstan atau datang dan pergi.
Batu kering yang tidak sembuh-sembh
Kulit gatal diseluruh tubuh
Herpes zoster (mirip cacar air, aatu disebabkan virus yang juga mengakibatkan cacar air, virus herpes) yang tidak kunjung sembuh
Candidiasis, yang putih, mengangkat ruam pada mulut, lidah dan tenggorokan
Pembengkakan kelenjar (dileher, ketiak, atau selangkangan) dengan tanpa atau infeksi aktif.