Baca Juga
Bagikan Memberikan ASI eksklusif pada bayi telah diketahui memiliki banyak keuntungan. Salah satu yang baru terungkap adalah mengurangi risiko terkena diabetes tipe II di usia dewasa.Tiper II? Ya, penyakit diabetes melitus (DM) memiliki dua tipe. Tipe I atau insulin dependent diabetic mellitus (IDDM) dan DM, tipe II atau non-insulin dependent diabetic mellitus (NIDDM).Pada pasien DM tipe I, jumlah insulin yang diproduksi tubuhnya kurang sehingga harus dibantu dengan insulin dari luar, misalnya lewat injeksi. Sedangkan pada DM tipe II, tidak bergantung pada insulin. Biasanya terjadi pada orang dewasa dan orangtua, faktor risikonya adalah obesitas.Lalu, mengapa ASI bisa mengurangi risiko diabetes? Menurut Dr.Christopher G.Owen, ketua tim peneliti dari St.George's University of London mengungkapkan, turunnya risiko terjangkit NIDDM berkaitan dengan perbedaan kandungan ASI dengan susu formula, serta faktor lingkungan keluarga. Seperti kita ketahui, ASI mengandung banyak zat gizi alamiah yang sangat baik."Lagipula, susu ibu adalah makanan yang paling cocok untuk bayi, karena telah terbukti memberikan manfaat kesehatan jangka pendek dan jangka panjang," kata Dr.Christopher, seperti dikutip Kantor Berita Reuters.Dalam American Journal of Clinical Nutrition, Dr.Christopher dan timnya sebelumnya telah melakukan pengumpulan data secara sistematik dan menganalisa hasil studi yang telah dipublikasikan dalam jurnal medis, mengenai manfaat ASI terhadap penyakit diabetes.Dalam tujuh studi yang memiliki 76.744 hasil, dilaporkan bayi yang mendapat ASI risiko terkena diabetes tipe II menurun hingga 39 persen pada saat dewasa. Ketujuh penelitian tersebut telah terbukti bersifat konsisten pada populasi di negara-negara berbeda.Selain itu, terdapat enam riset yang menyebutkan bahwa level insulin pada anak dan orang dewasa yang mendapat ASI lebih rendah dibandingkan dengan mereka yang mendapat susu formula. Pada penelitian tersebut, konsentrasi gula darah puasa tidak berbeda antara kedua kelompok tersebut. Tetapi, pada bayi yang mendapat ASI kadar gula darahnya lebih stabil dibanding yang tidak diberi ASI. Kadar insulin yang terlalu tinggi bisa meningkatkan risiko penyakit jantung dan diabetes.Sebagai tambahan, komposisi gizi ASI ternyata paling sempurna dan sesuai dengan kebutuhan gizi masa kritis tumbuh kembang bayi usia 0-4 bulan. Pasokannya pas karena diatur oleh mekanisme alamiah ASI yang tidak dimiliki oleh susu formula.Dilaporkan bahwa dalam setiap kali penyusuan yang berdurasi sekitar empat menit, bayi telah mengonsumsi 80-90 persen volume ASI yang kaya gizi. Hal itu sudah dapat memenuhi kebutuhan kalori tubuh dan zat-zat gizi vital lainnya yang diperlukan bayi untuk proses tumbuh kembangnya saat itu.