Baca Juga
Bagikan
Salah satu ahli herbal Indonesia, dr Hembing Wijayakusuma atau sering disapa Prof Hembing meninggal dunia di RS Medistra, Senin (8/8/2010) pukul 01.30 WIB. Kepergiannya begitu mendadak.
Kabar meninggalnya dr Hembing dibenarkan salah seorang staf RS Medistra, Hendro saat dihubungi Senin malam. Hal yang sama juga disampaikan oleh sekretaris dr Hembing, Ibu Yama.
"Iya, benar dr Hembing meninggal di RS Medistra hari ini pukul 01.30 (dinihari) dan sudah dimakamkan tadi siang," ungkap Ibu Yama saat dihubungi , Senin (8/8/2011).
Meski begitu, sejumlah pakar herbal justru mengaku belum mendengar kabar mengejutkan tersebut.
"Siapa, Prof Hembing meninggal? Saya malah belum dengar itu. Kapan? Hari ini?" kata dr Hardhi Pranata, SpS, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia
Dokter berusia 71 tahun yang dikenal sangat peduli terhadap kelestarian herbal asli Indonesia ini meninggal di RS Medistra Jakarta Selatan pada pukul 01.30 WIB, Senin (8/8/2011). Belum diketahui pasti apa penyebab meninggalnya dokter yang memiliki 3 orang anak tersebut.
Selain mendadak, kepergian dr Hembing tampaknya juga belum terlalu banyak dipublikasikan. Salah satu orang yang cukup dekat dengan dr Hembing, Rachmawati Soekarnoputri saat dihubungi, juga mengaku belum mendengar kabar tersebut.
"Terakhir ketemu dengan dr Hembing pada November 2011, waktu acara wisuda di Universitas Bung Karno," ungkap Rachmawati, salah satu anak dari proklamator kemerdekaan Indonesia, Ir Soekarno.
Ketika Universitas Bung Karno didirikan, Rachmawati pernah menganugerahkan gelar Dewan Kurator dan senat guru besar kepada dr Hembing.
Sebagai pakar yang sangat peduli terhadap kelestarian herbal Indonesia, dr Hembing sering mendapat penghargaan. Di antaranya Bintang Jasa Utama dari pemerintah dan Penghargaan Keanekaragaman Hayati dari Menteri Lingkungan Hidup.
Di level internasional, dr Hembing juga pernah menerima penghargaan dari Spanyol pada tahin 1987. Sementara atas jasanya mengembangkan terapi sengatan lebah, ia juga diberi penghargaan oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia.
sumber : detikhealth.com
Salah satu ahli herbal Indonesia, dr Hembing Wijayakusuma atau sering disapa Prof Hembing meninggal dunia di RS Medistra, Senin (8/8/2010) pukul 01.30 WIB. Kepergiannya begitu mendadak.
Kabar meninggalnya dr Hembing dibenarkan salah seorang staf RS Medistra, Hendro saat dihubungi Senin malam. Hal yang sama juga disampaikan oleh sekretaris dr Hembing, Ibu Yama.
"Iya, benar dr Hembing meninggal di RS Medistra hari ini pukul 01.30 (dinihari) dan sudah dimakamkan tadi siang," ungkap Ibu Yama saat dihubungi , Senin (8/8/2011).
Meski begitu, sejumlah pakar herbal justru mengaku belum mendengar kabar mengejutkan tersebut.
"Siapa, Prof Hembing meninggal? Saya malah belum dengar itu. Kapan? Hari ini?" kata dr Hardhi Pranata, SpS, Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia
Dokter berusia 71 tahun yang dikenal sangat peduli terhadap kelestarian herbal asli Indonesia ini meninggal di RS Medistra Jakarta Selatan pada pukul 01.30 WIB, Senin (8/8/2011). Belum diketahui pasti apa penyebab meninggalnya dokter yang memiliki 3 orang anak tersebut.
Selain mendadak, kepergian dr Hembing tampaknya juga belum terlalu banyak dipublikasikan. Salah satu orang yang cukup dekat dengan dr Hembing, Rachmawati Soekarnoputri saat dihubungi, juga mengaku belum mendengar kabar tersebut.
"Terakhir ketemu dengan dr Hembing pada November 2011, waktu acara wisuda di Universitas Bung Karno," ungkap Rachmawati, salah satu anak dari proklamator kemerdekaan Indonesia, Ir Soekarno.
Ketika Universitas Bung Karno didirikan, Rachmawati pernah menganugerahkan gelar Dewan Kurator dan senat guru besar kepada dr Hembing.
Sebagai pakar yang sangat peduli terhadap kelestarian herbal Indonesia, dr Hembing sering mendapat penghargaan. Di antaranya Bintang Jasa Utama dari pemerintah dan Penghargaan Keanekaragaman Hayati dari Menteri Lingkungan Hidup.
Di level internasional, dr Hembing juga pernah menerima penghargaan dari Spanyol pada tahin 1987. Sementara atas jasanya mengembangkan terapi sengatan lebah, ia juga diberi penghargaan oleh Menteri Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia.
sumber : detikhealth.com