Sick Building Syndrome

Baca Juga

Sick Building Syndrome

Sebagai pekerja kantoran, Anda pasti banyak menghabiskan waktu dalam ruangan di sebuah gedung perkantoran bertingkat, berkarpet, berdinding kaca serta full AC. Sepintas udara di ruangan kantor yang sejuk memang terlihat bersih. Padahal, justru dalam ruangan seperti inilah kesehatan orang kantoran justru sering terganggu.Keluhan yang paling sering dialami adalah sakit kepala, iritasi mata, badan cepat letih, peru terasa kembung, hidung berair, tenggorokan gatal, kesulitan dalam berkonsentrasi, kulit terasa kering serta batuk kering yang tak kunjung sembuh. Sepintas kondisi ini dianggap sebagai keluhan akibat virus influensa belaka. Padahal, keluhan tersebut juga merupakan indikator dari Sick Building Syndrome (SBS).Sick Building SyndromeMerupakan kondisi ketika para pekerja dalam suatu gedung mengalami penurunan kesehatan yang berkaitan dengan lamanya waktu berada di dalam gedung. Pada kasus yang ringan, keluhan ini akan menghilang ketika Anda keluar dari gedung tersebut. Keluhan yang dialami biasanya menetap dalam waktu setidaknya selama dua minggu.PenyebabnyaBerdasarkan riset yang dilakukan Institut Nasional Kesehatan dan Keselamatan Kerja (NIOSH) AS pada tahun 1997, sebanyak (52%) penyakit pernapasan yang terkait dengan sick building syndrome bersumber dari kurangnya ventilasi dalam gedung serta dan kinerja AC gedung yang buruk. Perlu diketahui bahwa suhu AC di dalam gedung bertingkat biasanya kelewat dingin, yaitu berkisar antara 20-23 derajat celsius. Nah, rekayasa suhu udara inilah yang membuat bakteri-bakteri merugikan seperti Chlamydia, Escheriachia dan Legionella spleluasa bergerilya di saluran pernapasan. Sisanya, 17% disebabkan pencemaran zat kimia yang ada di dalam gedung. Seperti mesin foto kopi, pengharum ruangan, larutan pembersih, atau bahan kain pelapis dinding.Solusi1. Jika memungkinkan, buka membuka pintu atau jendela di pagi hari sebelum polusi udara di luar tinggi untuk memberi udara segar masuk.2. Minimalkan penggunaan pengharum ruangan atau larutan pencuci karpet yang baunya cukup tajam.3. Minta manajemen gedung untuk meningkatkan perawatan gedung sehingga karpet, perabot serta meja dan kursi di kantor tidak terlalu berdebu.4. Hindari pula menyalakan AC secara nonstop dan penyemprotan pewangi ruangan secara berlebihan.5. Sesekali, istirahatkan AC agar kuman tidak keenakan berkembang biak di tempat lembap ini. Mintalah kepada pengurus gedung agar membuka jendela lebar-lebar beberapa menit sebelum AC dinyalakan. Biarkan sinar matahari masuk ke dalam ruangan, karena panasnya akan membunuh sebagian besar kuman.6. Pajanglah tanaman hias di sekitar ruanganserta meja kerja Anda. Sebab tanaman hias dalam ruangan terbukti mampu menguraikan udara tercemar dalam gedung. Tanaman yang bisa dipilih di antaranya bonsai beringin (Ficus menyamina), palem-paleman (Rhapis), jenis-jenis kaktus kecil (cactus), atau tanaman lidah mertua (Sanseviera).

Sumber:
www.conectique.com